Apa itu Hukum Ohm serta Hubungan antara Tegangan, Arus dan Resistan
Perkembangan Ilmu Kelistrikan memang tak lepas dari yang namanya "Hukum Ohm" (Ohm's Law), Apa sebenarnya Isi Hukum Ohm tersebut dan bagaimana penjelasan mengenai "Hubungan antara Tegangan (V), Arus (I) dan Resistan (R)" (Hambatan), serta Rumus perhitungannya.
Hukum Ohm
Penemu Hukum Ohm
Hukum Ohm pertama kali ditemukan pada Tahun 1825 oleh seorang Fisikawan asal Jerman bernama "Georg Simon Ohm" dan Penemuan ini Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1827 di sebuah surat kabar yang berjudul "The Galvanic Circuit Investigated Mathematically", dan dari Nama penemunya inilah diambil istilah Hukum Ohm.
Bunyi Hukum Ohm
"Besaran Arus Listrik yang mengalir pada Sebuah Penghantar berbanding lurus dengan Besaran Tegangan, dan berbanding terbalik dengan nilai Resistan"
Dari Bunyi Hukum Ohm ini, dapat disimpulkan, bahwa:
- Semakin Besar Tegangan Listrik, maka Semakin Besar Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan nilai Hambatan (Resistan) yang sama.
- Semakin Kecil Tegangan Listrik, maka Semakin Kecil Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan nilai Hambatan (Resistan) yang sama.
- Semakin Besar Nilai Hambatan (Resistan), maka semakin Kecil Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan Tegangan yang sama.
- Semakin Kecil Nilai Hambatan (Resistan), maka semakin Besar Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan Tegangan yang sama.
Rumus Hukum Ohm
A. Rumus Menghitung Tegangan
V = I x R
B. Rumus Menghitung Arus
I = V / R
C. Rumus Menghitung Resistan
R = V / I
- V = Voltage atau Tegangan (Volt)
- I = Intensity atau Arus (Ampere)
- R = Resistance atau Hambatan (Ohm)
Hukum Ohm dan Hubungan antara Tegangan, Arus dan Resistan serta contoh perhitungannya
Apa itu Hukum Ohm? |
A. Semakin Besar Tegangan Listrik, maka Semakin Besar Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan nilai Hambatan (Resistan) yang sama.
Contoh Perhitungan:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 20 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 20
I = 11 Ampere
2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 380 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 380 Volt
R = 20 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 380 / 20
I = 19 Ampere
Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Besar tegangan listrik maka semakin Besar pula arus listrik yang mengalir, begitu juga sebaliknya.
B. Semakin Kecil Tegangan Listrik, maka Semakin Kecil Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan nilai Hambatan (Resistan) yang sama.
Contoh Perhitungan:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 20 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 20
I = 11 Ampere
2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 110 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 110 Volt
R = 20 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 110 / 20
I = 5,5 Ampere
Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin kecil tegangan listrik maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir.
C. Semakin Besar Nilai Hambatan (Resistan), maka semakin Kecil Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan Tegangan yang sama.
Contoh Perhitungan:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 10 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 10 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 10
I = 22 Ampere
2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 20 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 20 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 20
I = 11 Ampere
Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Besar Hambatan maka semakin kecil pula arus listrik yang mengalir, begitu juga sebaliknya.
D. Semakin Kecil Nilai Hambatan (Resistan), maka semakin Besar Arus Listrik yang mengalir pada sebuah Penghantar dalam suatu rangkaian tertutup, dengan Tegangan yang sama.
Contoh Perhitungan:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 10 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 10 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 10
I = 22 Ampere
2. Pada sebuah rangkaian listrik, dengan Tegangan 220 Volt, dan Nilai Resistan 5 Ohm, berapa nilai Arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Diketahui:
V = 220 Volt
R = 5 Ohm
I = .....?
I = V / R
I = 220 / 5
I = 44 Ampere
Dari Kedua Contoh diatas, diketahui bahwa semakin Kecil Hambatan maka semakin Besar pula arus listrik yang mengalir.
Posting Komentar untuk "Apa itu Hukum Ohm serta Hubungan antara Tegangan, Arus dan Resistan"