Mengenal Arti Kode, Ukuran dan Tipe Bearing
Bearing atau biasa disebut dengan Bantalan, adalah suatu bagian atau Elemen mesin yang berfungsi untuk Mempermudah perputaran Shaft atau Poros pada Sumbu putarnya, dan bertujuan untuk mengurangi Gesekan pada suatu benda yang bergerak dan bertumpu pada benda lainnya.
Bearing memiliki fungsi yang beraneka ragam, baik dilihat dari Posisi pemasangannya, Arah tumpu atau tekanan, Kecepatan Putaran Poros, dan berbagai hal lainnya, sehingga Bearing diproduksi dengan berbagai jenis Model, Bentuk, Tipe, Ukuran yang beraneka ragam pula, disesuaikan dengan aplikasinya dilapangan.
Bagi kita yang memiliki pekerjaan atau Profesi yang berhubungan dengan Mesin, baik di bagian Mekanikal atau Elektrikal tentu perlu mengenal dan mengetahui berbagai Tipe, Jenis dan Ukuran bearing yang dibutuhkan suatu mesin, dan secara umum, Berbagai Bentuk, Jenis dan ukuran bearing ini dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis dan ukuran, antara lain:
A. Jenis-Jenis Bearing
Angular Contact Ball Bearing
Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Radial, Axial dan untuk Putaran tinggi.
Self Aligning Ball Bearing
Bearing jenis ini hanya cocok digunakan untuk beban tekan Radial.
Thrust Ball Bearing
Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Axial, putaran rendah.
Tapered Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
Spherical Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial dan cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
Cylindrical Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, tidak cocok untuk beban Axial.
Spherical Thrust Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Axial, dan tidak cocok untuk beban Radial.
B. Cara Mengetahui Ukuran Diameter Lubang (Bore Diameter) Bearing
5 Cara mengetahui ukuran Lubang (Bore Diameter) Bearing
Terdapat 5 (lima) Cara yang berbeda untuk Mengetahui Diameter Lubang Bearing, dan disesuaikan dengan Tipe dan Jenis Bearing masing-masing.
1. Bearing ukuran kecil, dengan diameter lubang < 10mm, Ukuran Diameter Lubang Bearing adalah sama dengan 1 Angka terakhir yang terdapat pada nomor Bearing tersebut.
Contoh:
2. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 10mm < 20mm
Contoh:
3. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm
Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm, dapat menggunakan perhitungan dua angka dibelakang nomor bearing dikalikan dengan 5, sama dengan Diameter lubang.
Contoh:
4. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 500mm, memiliki ukuran diameter lubang yang langsung tertulis pada kode bearing.
Contoh:
5. Bearing dengan Diameter lubang khusus
Contoh:
C. Mengenal Arti berbagai Kode Bearing
Selain Kode yang terdapat pada Bearing untuk menyatakan ukuran Lubang (Bore Diameter), Pada Setiap Bearing terdapat beberapa Kode dan Nomor di belakang Nomor Bearing, yang memiliki arti dan fungsinya masing-masing.
Kode Untuk Menyatakan Kontruksi (Internal)
Kode untuk menyatakan Tampilan (Eksternal)
Kode untuk Menyatakan jenis atau Material Sangkar (Cages)
Kode untuk menyatakan Jenis atau tipe Penutup (Seals)
Kode untuk kerenggangan bagian dalam (Internal Clearance)
Kode untuk menyatakan Ketahanan panas (Heat Treatment)
Sumber: FAG BEARING
Bearing memiliki fungsi yang beraneka ragam, baik dilihat dari Posisi pemasangannya, Arah tumpu atau tekanan, Kecepatan Putaran Poros, dan berbagai hal lainnya, sehingga Bearing diproduksi dengan berbagai jenis Model, Bentuk, Tipe, Ukuran yang beraneka ragam pula, disesuaikan dengan aplikasinya dilapangan.
Bagi kita yang memiliki pekerjaan atau Profesi yang berhubungan dengan Mesin, baik di bagian Mekanikal atau Elektrikal tentu perlu mengenal dan mengetahui berbagai Tipe, Jenis dan Ukuran bearing yang dibutuhkan suatu mesin, dan secara umum, Berbagai Bentuk, Jenis dan ukuran bearing ini dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis dan ukuran, antara lain:
Mengenal Berbagai Spesifikasi, Tipe dan Ukuran Bearing
Mengenal Tipe dan Penomoran Bearing |
- Deep Groove Ball Bearing
- Angular Contact Ball Bearing
- Self Aligning Ball Bearing
- Thrust Ball bearing
- Tapered Roller Bearing
- Spherical Roller Bearing
- Cylindrical Roller Bearing
- Spherical Thrust Roller Bearing
Deep Groove Ball Bearing
Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Radial dan untuk Putaran tinggi.- Kode Bearing: 6xx atau 6xxx
Angular Contact Ball Bearing
Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Radial, Axial dan untuk Putaran tinggi.
- Kode Bearing: 7xxx
Self Aligning Ball Bearing
Bearing jenis ini hanya cocok digunakan untuk beban tekan Radial.
- Kode Bearing: 1xxx atau 2xxx
Thrust Ball Bearing
Bearing jenis ini Cukup bagus digunakan untuk beban tekan Axial, putaran rendah.
- Kode Bearing: 5xxxx
Tapered Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
- Kode Bearing: 3xxxx
Spherical Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial dan cukup bagus digunakan untuk beban tekan axial.
- Kode Bearing: 2xxxx
Cylindrical Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Radial, tidak cocok untuk beban Axial.
- Kode Bearing: Nxxx
Spherical Thrust Roller Bearing
Bearing jenis ini Sangat bagus digunakan untuk beban tekan Axial, dan tidak cocok untuk beban Radial.
- Kode Bearing: 29xxx
Beban Axial dan Radial pada Bearing |
5 Cara mengetahui ukuran Lubang (Bore Diameter) Bearing
Terdapat 5 (lima) Cara yang berbeda untuk Mengetahui Diameter Lubang Bearing, dan disesuaikan dengan Tipe dan Jenis Bearing masing-masing.
1. Bearing ukuran kecil, dengan diameter lubang < 10mm, Ukuran Diameter Lubang Bearing adalah sama dengan 1 Angka terakhir yang terdapat pada nomor Bearing tersebut.
Contoh:
- Bearing 623, kode 62 adalah tipe bearing, dan angka 3 menyatakan diameter lubang 3 mm
- Bearing 635, kode 63 adalah tipe bearing, dan angka 5 menyatakan diameter lubang 5 mm
2. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 10mm < 20mm
Contoh:
- Bearing 6300, angka 00 menyatakan diameter lubang 10 mm
- Bearing 61801, angka 01 menyatakan diameter lubang 12 mm
- Bearing NU 202, angka 02 menyatakan diameter lubang 15 mm
- Bearing 7203, angka 03 menyatakan diameter lubang 17 mm
3. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm
Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 20mm < 480mm, dapat menggunakan perhitungan dua angka dibelakang nomor bearing dikalikan dengan 5, sama dengan Diameter lubang.
Contoh:
- Bearing 6204, diamater lubang adalah 04 x 5 = 20 mm
- Bearing 61808, diamater lubang adalah 08 x 5 = 40 mm
- Bearing 32028, diamater lubang adalah 28 x 5 = 140 mm
- Bearing 24196, diamater lubang adalah 96 x 5= 480 mm
4. Bearing dengan Ukuran Diameter lubang > 500mm, memiliki ukuran diameter lubang yang langsung tertulis pada kode bearing.
Contoh:
- Bearing 618/500, memiliki ukuran diameter lubang 500 mm
- Bearing NU19/710, memiliki ukuran diameter lubang 710 mm
- Bearing 240/850, memiliki ukuran diameter lubang 850 mm
5. Bearing dengan Diameter lubang khusus
Contoh:
- Bearing 60/2,5 memiliki ukuran diameter lubang 2,5 mm
- Bearing 618/5 memiliki ukuran diameter lubang 5 mm
- Bearing 320/28 memiliki ukuran diameter lubang 28 mm
C. Mengenal Arti berbagai Kode Bearing
Selain Kode yang terdapat pada Bearing untuk menyatakan ukuran Lubang (Bore Diameter), Pada Setiap Bearing terdapat beberapa Kode dan Nomor di belakang Nomor Bearing, yang memiliki arti dan fungsinya masing-masing.
Kode Untuk Menyatakan Kontruksi (Internal)
- A, B, C (Indikasi Tampilan secara desain, tidak dinyatakan secara umum)
- E = Desain yang telah disempurnakan)
- E1 = Standar baru untuk jenis Spherical roller bearing)
- UA, U0, UL (Desain Universal untuk Angular Contact Ball Bearing-single row)
- UA = Small Axial Clearance
- U0 = Clearance Free
- UL = Sight preload
Kode untuk menyatakan Tampilan (Eksternal)
- K = Tapered Bore 1:12
- K30 = Tapered Bore 1:30) Bearing lebar
- N = Slot bentuk cincin di bantalan luar
- R = Flange pada bantalan luar
- S = Alur pelumasan dan lubang di bantalan luar
- U = Support Washer untuk bantalan bola alur dalam aksial
- X = Dimensi eksternal disesuaikan dengan standar internasional
Kode untuk Menyatakan jenis atau Material Sangkar (Cages)
- F = Sangkar dari bahan baja padat
- L = Sangkar dari bahan besi padat
- M = Sangkar dari bahan Kuningan padat
- M1 = Sangkar dari bahan Kuningan padat, 1 = melintang terpaku
- T = Sangkar dari bahan kain laminasi
- TV = Sangkar dari bahan poliamida, diperkuat fiber glass
- J = Sangkar dari bahan lembaran baja
- Y = Sangkar dari bahan lembaran kuningan
Kode untuk menyatakan Jenis atau tipe Penutup (Seals)
- ZR = Penutup pelindung satu sisi (non contact)
- .2ZR = Penutup pelindung dua sisi (non contact)
- RSD = Penutup washer satu sisi, (non contact)
- RSR = Penutup washer satu sisi, (contact)
- .2RSR = Penutup washer dua sisi, (contact)
- HSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 125°C
- SSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 135°C
- VSR = Penutup washer satu sisi, (contact), temperatur diatas 150°C
Kode untuk kerenggangan bagian dalam (Internal Clearance)
- CN = Kerenggangan Normal
- C1 = Kerenggangan lebih kecil dari C2
- C2 = Kerenggangan lebih kecil dari CN
- C3 = Kerenggangan lebih besar dari CN
- C4 = Kerenggangan lebih besar dari C3
- C5 = Kerenggangan lebih besar dari C4
Kode untuk menyatakan Ketahanan panas (Heat Treatment)
- S0 = Dimensi stabil diatas 150°C
- S1 = Dimensi stabil diatas 200°C
- S2 = Dimensi stabil diatas 250°C
- S3 = Dimensi stabil diatas 300°C
- S4 = Dimensi stabil diatas 350°C
Sumber: FAG BEARING
Halo pak, mohon maaf sebelumnya. Apa boleh saya minta materinya pak ?
BalasHapusKalo boleh, ini alamat email saya pak.
adiyanagilang16@gmail.co.
Silahkan di cek email, thanks
HapusPak mohon maaf sebelumnya, emailnya salah pak 🙏
HapusSeharusnya
gilangadiyana16@gmail.com
Kalau bapak berkenan boleh dikirim ulang pak materinya ?
Silahkan di cek kembali, Thanks
Hapus